Saturday 16 October 2010

Sekilas Sejarah Munculnya Kaum Sufi dan Istilah Tasawuf (bag. 1 Insya Allah

oleh Akabonanza Muhibullah pada 07 Oktober 2010 jam 10:48

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ . قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ .

[رواه مسلم]

Arti hadits / ترجمة الحديث :

Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun
diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam ?”, maka bersabdalah Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam : “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Ilah (Tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata: “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda: “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudian dia berkata: “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda: “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata: “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda: “ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya “. Dia berkata: “ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda: “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: “ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. aku berkata: “ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda: “ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “.

(Riwayat Muslim)


Dalam Sebuah hadist tersebut, disebutkan bahwa suatu hari Rosululloh SAW didatangi oleh Malaikat Jibril a.s yang intinya menyampaikan/mengajarkan mengenani pondasi dienul Islam. yakni, Iman, Islam dan Ihsan.

Iman mencakup adab bathiniyyah, berkaitan dengan akidah dan keyakinan sebagai seorang muslim. Islam mencakup adab lahir, syari'at dan cabang-cabangnya. sementara Ihsan merupakan pencakupan dari keduanya atau bisa juga disebut dengan maqam evaluasi.

sejarah mencatat seiring waktu berjalan, perpecahan dan perbedaan menguji umat islam. karakteristik yang berbeda-beda, daerah kekuasaan yang semakin luas dan kepemimpinan islam yang tidak jelas. menjadi faktor utama awal keretakan ummat islam. sebagaimana Rosululloh SAW pernah menyampaikan bahwa "yang pertamakali hilang/terlepas dari umat ku adalah kepemimpinan dan yang terakhir hilang/lepas adalah sholat"

sehingga apa yang diterima oleh umat islam mengenai dienul Islam tidaklah utuh lagi, sebagian menerima islam saja dan berkonsentrasi pada keislamannya semata, maka dari mereka muncul ulama-ulama fiqih yang ternama (yang paling populer) Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi'i dan Imam Hambali. namun, dengan begitu bukan berarti pula keempat imam ini tidak sempurna dalam keimanan dan keihsanannya. karena meskipun konsentrasi mereka terhadap ilmu fiqih teramat luar biasa besarnya, mereka pun adalah pribadi-pribadi yang keimanan dan keihsanannya menjadi contoh bagi umat di zamannya.

sebagian lagi berkonsentrasi dengan nilai-nilai keimanan, dan dari sini muncul dua imam yang populer pula. yakni, iamam Asy 'Ari dan Imam Al Maturidi. mereka menjadi rujukan umat mengenai nilai-nilai iman, bahkan sampai sekarang pemahaman-pemahaman mereka kita akui keabsahannya.

dan ada pula yang berkonsentrasi pada nilai-nilai keihsanan, maka dari sini muncul istilah-istilah zuhud, ikhlas, dan berkembang menjadi sebuah komunitas yang disebut sufi, sementara pemahamannya disebut tasawuf. mereka berkonsentrasi dan melatih diri mereka untuk mencapai nilai ihsan, yakni berusaha merasakan 'hadrinya' Allah dalam setiap gerak ibadah mereka. mereka melatih (riyadhah) agar tidak tertipu oleh kehidupan duniawi dan senantiasa meninggkatkan kerinduak kepada Allah SWT.

belakangan kita jumpai sebagian saudara kita ada yang saling menyalahkan, golongan 'A' menjastis dirinyalah yang paling benar, golongan 'B' menganggap dirinya yang paling benar. ada yang menghujat kaum sufi, thariqat dan tasawuf. menyatakan bahwa ajaran mereka sesat, tanpa pernah mendalami sepenuhnya. padahal jika kita mau berfikir jernih dan menenlusuri dengan penuh harap kepada Allah, maka akan kita temukan bahwa kita semua adalah suatu kesatuan yang padu. hanya saja, saat ini waktu yang begitu jauh dan sejarah yang terlalu rumit untuk digali telah membuat kita, umat islam, terpecah belah dan terkotak-kotak.

mudah-mudahan Allah senantiasa memberikan petunjuknya kepada kita semua, dan semoga Allah mengampuni segala prasangka dan perbuatan kita yang senantiasa khilaf.

No comments:

Post a Comment