Monday 28 April 2014

Pondasi Ekonomi Syariah

Bismillahirahmanirrahim


Islam adalah agama yang meliputi dan membimbing seluruh aspek kehidupan kita. maka untuk menjadi seorang muslim yang kafah tentu seluruh kegiatan dan perbuatan kita harus sesuai dengan tuntunan syariat islam. dalam tulisan kali ini kita akan membahas salah satu aspek kehidupan yang sangat penting dan tentunya tidak lepas dari tuntunan ajaraan islam, yakni aspek ekonomi, kegiatan berekonomi (iqtishadiyah).


kita sebagai seorang muslim dalam melakukan kegiatan ekonomi, berbisnis, berusaha mencari penghidupan hendaknya tidak menyalahi aturan syariat islam. maka pondasi ekonomi islam haruslah dibangun dan dilandasi oleh tiga hal.

1. Pondasi keimanan (Tauhid)
Fungsi dan wilayah keimanan dalam islam adalah pembenahan dan pembinaan hati atau jiwa manusia. agar tunduk kepada aturan main-Nya dengan penuh kesadaran dan kerelaan. maka ketika menjalankan kegiatan ekonomi jika dilandasi oleh nilai keimanan yang kokoh, kita akan memulai dengan visi dan misi yang benar (haq) yakni semata mata untuk ibadah kepada Allah SWT. orientasi kegiatan ekonominya bukan sebatas materi dan keuntungan belaka, justru yang menjadi orientasi dan harapan terbesarnya adalah ridha dari Allah SWT. 

2. Pondasi Keislaman (Syariat) 
 Fungsi Syari’ah dalam agama islam adalah mengatur dan memelihara aspek lahiriyah umat manusia. Al Quran dan sunnah sebagai sumber dari syari’ah islam banyak memuat prinsip-prinsip mendasar tentang ekonomi, antara lain : Nilai nilai ta'awun (tolong menolong), prinsip keadilan, kejujuran, logis/rasional, dan profesional. 

3. Pondasi Keihsanan (Etika islam)
Fungsi Ihsan dalam agama adalah sebagai alat kontrol dan evaluasi terhadap bentuk-bentuk ibadah. Ketika ekonomi didasari oleh ihsan, maka akan melahirkan sifat-sifat positif sebagai berikut :
Amanah (jujur)
     Sehingga dalam berekonomi akan selalu berhati-hati agar tidak terjerumus pada sifat-sifat menyimpang , ceroboh dan sombong. Karena meyakini bahwa segala yang tengah diusahakan itu adalah milik Allah.
Sabar
      Dengan sifat ini sebesar apapun problem usaha akan disikapi dengan pikiran-pikiran positif dan hati jernih.
Tawakal
      Senantiasa menggantungkan hasil kepada Allah SWT. Ketika untung, tidak lupa kepada Allah dan ketika Rugi, tidak berputus asa kepada rahmat Allah SWT.
.Qona’ah
      Akan menyikapi hasil usaha dengan bijak, terhindar dari sifat boros , sombong dan mubadzir.
.Wara
    Senantiasa bersikap hati-hati, karena meyakini bahwa semuanya ada dalam pengawasan Allah SWT.

itulah tiga pondasi yang harus kita tegakkan  dalam kegiatan berkonomi dan berbisnis kita, sebagai seorang muslim.


Disarikan dari Tausiyah Syekh Muh. Fathurahman, M.Ag
Mursyid Thariqoh Al Idrisiyyah

2 comments: