Tuesday, 17 May 2022

Peluang Beasiswa untuk 3.755 Insan Pendidikan dari Kemendikbudristek Tahun 2022



siapbelajar.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim meluncurkan Program Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Rabu (11/5/2022). Program beasiswa ini akan diberikan kepada Peserta Didik atau lulusan yang akan melanjutkan ke jenjang pendidika sarjana dan magister dengan gelar S1 dan S2.

Program ini diberikan dalam bentuk bantuan biaya pendidikan bagi peserta didik atau lulusan berprestasi, baik dari ajang yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional maupun dari ajang atau non-ajang talenta yang dikurasi oleh Pusat Prestasi Nasional. program ini digadang gadang mampu memperbaiki kekurangan dan batasan batasan program beasiswa sebelum nya.

“Terobosan beasiswa Pendidikan Indonesia dilakukan Kemendikbudristek bersama LPDP untuk mendobrak batasan-batasan dalam program beasiswa yang ada sebelumnya,” ungkap Nadiem seperti dilansir dari laman Kemendikbud Ristek.

3.755 Insan Pendidikan Akan Menerima Program Beasiswa Indonesia Maju

Pada tahun 2021 Kemendikbudristek telah memberikan beasiswa kepada 2.179 insan pendidikan, dan tahun 2022 ini jumlah penerima diproyeksikan akan bertambah menjadi 3.755 insan pendidikan.

“Saya harap komitmen baik ini disambut baik oleh masyarakat luas, dan saya mengajak semua pelajar, tenaga pendidik, serta pelaku budaya untuk memanfaatkan kesempatan emas ini,” tekan Nadiem.

Beasiswa Indonesia Maju bergelar jenjang S1 dan S2 dilaksanakan oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan Kemendikbudristek. Sedangkan program beasiswa non gelar, yaitu Program Persiapan S1 Luar Negeri, dilaksanakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek. BIM Program Persiapan S1 Luar Negeri adalah program beasiswa yang diberikan guna mempersiapkan peserta didik berprestasi pada jenjang pendidikan menengah dan pendidikan khusus untuk memperoleh kesempatan pendidikan S1 di luar negeri. 

Tahun ini, BIM Program Persiapan S1 Luar Negeri Angkatan 2 diberikan kepada peserta didik kelas XI pada jenjang SMA/SMK/MA/sederajat yang berprestasi di ajang olimpiade/lomba/kompetisi/festival di beberapa bidang yaitu sains, riset, teknologi dan inovasi; bidang seni, literasi, dan bahasa; bidang olahraga dan kesehatan jasmani; serta bidang vokasi dan kewirausahaan tingkat nasional maupun internasional.

Tahapan Seleksi dan Pelaksanaan Program Beasiswa Indonesia Maju

Dalam seleksi Program Persiapan S1 Luar Negeri dan Program Beasiswa Bergelar (Degree), ada tiga tahap yang harus dilalui pendaftar, yaitu registrasi, seleksi administrasi, serta seleksi substansi dan wawancara. 

Waktu pendaftaran hingga pengumuman dan tahap pembinaan bagi pedaftar yang lolos Program Persiapan S1 Luar Negeri dimulai tanggal 11 Mei hingga 1 Juli 2022. Sedangkan untuk Program Bergelar (Degree) pendaftaran dibuka serentak tanggal 11 Mei 2022. Penutupan pendaftaran pada tanggal 30 Juni 2022 untuk program S1-S2 Luar Negeri dan tanggal 30 Juli 2022 untuk program S1-S2 Dalam Negeri. 

Program Beasiswa Indonesia Maju ini diharapkan menjadi dorongan besar untuk memberikan peluang sekaligus mencetak generasi generasi unggul di masa depan.
  
Masyarakat dapat mengakses informasi selengkapnya melalui http://pusatprestasinasional.kemdikbud.go.id/beasiswa-indonesia-maju

Monday, 16 May 2022

17 Mei Hari Buku Nasional



Adalah Prof. Dr. K.H. Abdul Malik Fadjar Menteri Pendidikan Nasional ke 24 yang menggagas Hari Buku Nasional tepat nya pada 17 Mei 2002. yang sekaligus bertepatan dengan hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia yaitu pada 17 Mei 1980. Hari Buku Nasional menjadi pengingat seakligus pesan dan harapan bahwa minat dan budaya literasi bangsa kita harus terus meningkat dari waktu ke waktu. 

Buku adalah sumber informasi penting bagi dunia literasi dibelahan dunia manapun, warisan pengetahuan dari zaman ke zaman telah terekam dengan baik melalui  buku buku yang lahir dari pemikiran dan gagasan tokoh tokoh besar bangsa. kita tidak bisa mengesampingkan bahwa buku adalah salah satu tonggak pengetahuan bangsa yang harus terus kita jaga sepanjang masa.

Menjaga Budaya Literasi Bangsa

Menurut data yang dilaporkan UNESCO pada 2002, tingkat melek huruf orang dewasa atau penduduk berusia di atas 15 tahun berkisar di angka 87,9 persen. Angka ini jauh dibanding negara-negara kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia (88,7 persen), Vietnam (90,3 persen), dan Thailand (92,6 persen).

Berdasarkan laporan (Programme for International Students Assesment) PISA yang baru rilis, Selasa 3 Desember 2019, skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara, lalu skor matematika ada di peringkat 72 dari 78 negara, dan skor sains ada di peringkat 70 dari 78 negara.

Kegiatan literasi selalu melibatkan proses membaca dan menulis, Hari Buku Nasional mengingatkan kita untuk terus menjaga budaya literasi bangsa dan mengejar ketertinggalan dari negara negara lain. agar asa untuk menjadi salah satu bangsa besar bisa terwujud di beberapa dekade mendatang.

Cara Memperingati Hari Buku Nasional

Berikut siapbelajar.com rangkum rekomendasi kegiatan atau cara cara memperingati Hari Buku Nasional yang bisa sahabat lakukan.

1. Membudayakan kegiatan membaca buku

2. Membentuk Komunitas Membaca Buku

3. Membuat kegiatan kunjungan rutin ke perpustakaan

4. Berbagi atau bertukar buku dengan teman  

semoga melalui momentum Hari Buku Nasional ini kita bisa merawat dan meningkatkan literasi bangsa. dan mewariskan budaya membaca kepada generasi selanjut nya.

Sunday, 15 May 2022

Koperasi di Era Digital



Koperasi sebagai salah satu lembaga ekonomi kerakyatan telah melalui perjalanan panjang dan sejarah nya sendiri. di masa masa awal tepat nya di tahun 60an Koperasi dipercaya bahkan ditasbihkan sebagai soko guru ekonomi bangsa sebagaimana yang diharapkan oleh Bung Hatta sebagai tokoh yang membidani kelahiran nya, koperasi juga mampu melalui masa gejolak reformasi di mana bangsa ini terpuruk bukan hanya dari sisi politik tetapi juga ekonomi. saat ini di era digitalisasi, revolusi industri 4.0, internet of thing, bagaimanakan koperasi mengambil peran? sejauh mana koperasi mampu memanfaatkan peluang? atau justru koperasi akan tertinggal dan terkubur perlahan di era ini?

semangat dan idealisme tokoh tokoh penggerak koperasi baik nasional hingga ke daerah tidak perlu diragukan lagi. mereka hingga kini masih aktif diberbagai kegiatan koperasi, seminar, pelatihan dan pertemuan pertemuan dalam upaya mendorong kemajuan koperasi. begitu juga kita tahu pemerintah melalui kementerian Koperasi dan UMKM setiap tahun masih menyalurkan bantuan bantuan untuk menstimulus dan menjaga keberlangsungan koperasi. akan tetapi, perubahan perubahan dan ketidakpastian di era ini ditambah dengan terpaan pandemi covid-19 rasa nya harus membuat kita berfikir ulang tentang strategi dan langkah tepat bagi koperasi agar tetap bertahan bahkan mampu bangkit dan mengambil peran lebih besar di era ini dan masa depan.

Adaptasi dengan Teknologi dan Digitalisasi

koperasi harus memiliki daya dan cara adaptasi yang tepat, terutama dengan teknologi dan digitalisasi. kita sudah banyak menyaksikan raksasa raksasa bisnis, korporasi, industri industri besar, berguguran ketika tidak mampu beradaptasi dengan teknologi dan digitalisasi. digantikan oleh pemain pemain baru, ide ide kreatif, inovasi inovasi yang benar benar baru dan sebelum nya tidak pernah terfikirkan.

Baca Juga : Permodalan Koperasi

untuk itu, adaptasi terhadap teknologi dan digitalisasi adalah sebuah keniscayaan bagi koperasi untuk maju di era ini, atau bahkan sekedar untuk bertahan. pelajari dan terapkan teknologi yang tepat di koperasi, sistem manajemen, keuangan mesti dikemas sedimikian rupa dalam sebuah sistem dan teknologi yang tepat. pelajari dan ikuti perkembangan digitalisasi, aspek pemasaran, jaringan, komunitas semuanya saat ini terhubung di dunia yang sepenuh nya digital. kita akan tertinggal jika mengabaikan atau tidak memahami kemana arah dan perubahan ini terjadi.

Kolaborasi dengan berbagai kemungkinan dan mitra potensial

Era ini mengharuskan setiap orang bermitra dan bekerjasama lebih dari yang pernah kita lakukan. kita tidak bisa lagi menjadi pemain tunggal, one man show. kita harus membangun sinergi dan kemitaan yang kuat dengan berbagai pihak. aspek permodalan koperasi, pemasaran, bahkan usaha usaha koperasi harus terbuka untuk kolaborasi. dua hal inilah (Adaptasi dan Kolaborasi) yang akan menjadi kunci bagi koperasi untuk mengarungi tantangan era digitalisasi.

koperasi memiliki tugas berat sekaligus tugas mulia, yakni menjadi soko guru ekonomi bangsa. maka sudah menjadi kewajiban kita semua untuk terus menjaga nya dan memastikan koperasi terus tumbuh berkembang melalui berbagi tantangan zaman.


Wednesday, 14 October 2015

Sejarah Koperasi Indonesia

Lambang Keparasi Indonesia
Koperasi pertama kali diperkenalkan oleh seorang berkebangsaan Skotlandia, yang bernama Robert Owen (1771-1858). Setelah koperasi berkembang dan diterapkan di beberapa Negara-negara eropa. Koperasi pun mulai masuk dan berkembang di Indonesia.
Di Indonesia koperasi mulai diperkenalkan oleh Patih R.Aria Wiria Atmaja pada tahun 1896, dengan melihat banyaknyak para pegawai negeri yang tersiksa dan menderita akibat bunga yang terlalu tinggi dari rentenir yang memberikan pinjaman uang.